Selasa, 12 November 2019

Dapet Notifikasi Mail Untuk Pergi ke Bali

Hallo Bali !

Aku ke Bali awal Noveber ini (tanggal 4-9 November) menghadiri kegiatan Annual Scientifict Meeting (ASM) dari Indonesia Health Economics Association (InaHEA). Apa itu InaHEA? Kenapa aku bisa terlibat dalam kegiatan para researcher itu? Habis berapa duit sih aku ke Bali?

Hopefully this story will inspired you all :)

13 September 2019 ada notification whatsapp dari dosbing. Beliau sarankan aku untuk submit paper skripsi aku ke InaHEA, karena skripsi aku bahas tentang JKN dan kegiatan InaHEA itu dibilang seputar JKN juga. Diminta kirim segera karena informasinya ada beasiswa.

Excited banget aku pas dibilang ada beasiswanya. Padahal aku ngak tau InaHEA itu apa, nanti kegiatannya apa dan bagaimana. Berlandaskan kata “beasiswa” aku buka webnya, cek submition guidlinenya. Syaratnya ternyata cuma minta kirim abstract dan motivation letter berbahasa inggris.

Awalnya aku pikir beasiswa yang dimaskud untuk lanjut S2 dari si InaHEA itu, ternyata bukan. Meskipun bukan beasiswa S2 tetep aja scholarshipnya InaHEA memberi aku banyak pengalaman baru.

InaHEA itu ternyata asosiasi perkumpulan para ahli ekonomi kesehatan yang didirikan oleh Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH. Beliau ini adalah salah satu ahli ekonomi kesehatannya Indonesia. Kalo anak-anak AKK di FKM Unsri Familiarnya sama beliau adalah yang nulis buku JKN. Karena bukunya kami pake untuk belajar mata kuliah asuransi kesehatan.  

InaHEA sering disebut juga Ikatan Ekonomi Kesehatan Indonesia (IEKI), bisa juga kita sebut sebagai wadahnya para ahli ekonomi kesehatan, peneliti, pemangku kebijakan, dan kelompok lain yang tertarik membahas tentang ekonomi kesehatan di Indonesia. InaHEA ada asosiasi internasionalnya juga, namanya IHEA. Mereka terhubung karena ketertarikan yang sama di bidang ekonomi kesehatan.

Sekitar tanggal 23 Oktober aku dapet notification mail dari InaHEA, mereka announce abstract aku jadi salah satu peserta untuk presentasi poster. Pas terima mail itu aku langsung mikir wah ini kayaknya aku dapet deh beasiswanya InaHEA. Di mail itu belum diumumkan apakah aku menerima beasiswanya atau enggak, diminta tunggu tanggal 25&26 Oktober.

Dari websitenya sih aku baca kayaknya mereka juga mengundang orang-orang yang pake data BPJS Kesehatan untuk nulis abstractnya. Soalnya aku baca kayak ada sayembara gitu untuk bikin research pake datanya BPJS Kesehatan. Di mail notifikasi InaHEA yang masuk ke aku juga penerima beasiswa diumuminya tanggal 25 untuk umum, tanggal 26 untuk yang pake data BPJS Kesehatan.

Cek mail tanggal 25 sampe malem ngak ada mail masuk, yah sudah ikhlas deh kalo ngak dapet. Ehhh pas cek mail tanggal 30 mau liat jadwal career exponya Unsri, ternyata ada mail masuk dari Thinkwell di tanggal 26 Oktober. disitu ada surat pengumuman yang awal tulisannya “Congratulation !”. Disitu tertulis aku diminta konfirmasi keberangkatan paling lambat tanggal 30 hari itu juga.

Sempet binggung, kok mail masuknya bukan dari InaHEA, tapi juga cemas karena hari itu hari terakhir konfirmasi keberangkatan. Coba konfirm by whatsapp ke nomor yang di email ngak dibales-bales. Aku baca ulang suratnya, bener kok itu untuk attanding the 6th ASMnya InaHEA di Bali.

Sorenya aku coba telphone mbaknya, dia bilang bener kalo aku salah satu peserta yang terima beasiswanya. Ternyata beasiswa itu yang ngasih dari Thinkwell untuk acaranya InaHEA di Bali. Thinkwell ini setelah aku cari-cari infonya, adalah program pembiayaan oleh USAID. Mungkin beberapa teman-teman sudah tau USAID. Yang belom tau browsing aja yah.

Benefit yang aku dapet dari beasiswanya Thinkwell ini adalah round trip ticket Palembang-Bali with Garuda Indonesia direct flight, Akomodasi hotel bintang 5 di kawasan Nusa Dua dan uang saku. Kalo dirupiahin kira-kira sekitar 14 jutaan. Jadi, aku berangkat ke Bali ngak ada bayar serupiah pun Alhamdulillah yahh…

Prof Has bilang ada 113 abstract yang masuk dan cuma 30 yang dapet scholarship, sisanya ada yang bayar sendiri dan ada perwakilan dari institusi. Alhamdulillah aku dapet kesempatan ini. Bisa pergi ke Bali sendiri. bener-bener sendiri karena aku satu-satunya peserta dari Palembang dan Sumsel.

Benefit lain yang aku dapetin di ASMnya InaHEA ini adalah relasi dan pengetahuan baru. Relasinya aku bisa kenal banyak temen-teman baru dari berbagai daerah di Indonesia. Bisa sharing sama mereka sekalian main-main ke kota mereka nanti, karena ada yang housing deh. 

Pesertanya ASM ini rata-rata lulusan S2 dan mereka adalah dosen, beberapa ada lulusan dari luar negeri dan ada yang masih studi PhD di luar negeri juga. Ada juga perwakilan institusi seperti BPS pusat, BPJS Kesehatan dan institusi pemerintah daerah Bali. 

Sempet minder dan kewalahan ngimbangin otak buat ngerti apa yang mereka bahas. Karena rata-rata mereka adalah orang yang expert dan punya pengalaman di bidang ekonomi kesehatan. Beberapa panel presentasi dan diskusinya juga full pake bahasa Inggris. Bahasannya mulai dari update permasalahan JKN sampai ke strategi pembiayaan kesehatan. Dibahas juga jenis-jenis data yang tersedia di Indonesia untuk bahan research dan pembuatan kebijakan, bahas global budget, bahas beban penyakit tidak menular terhadap skema pembiayaannya JKN, dan banyak lagi lah yah…

Buat aku semua itu adalah hal baru yang aku dengar dan aku harus ngerti dalam 4 Hari. Harus jelih mendengar, siap mencatat dan ngefotoin slide pptnya mereka. Harus di review ulang juga yang didapet dari ASM kemarin.

Kegiatan ini bikin aku open minded banget! Mereka semua 4-10 tahun lebih tua dari aku, tapi semangatnya masih on fire untuk belajar, sharing, belajar, sharing, belajar, sharing, dan terus begitu…

Beberapa teman-teman di InaHEA mau lanjut studi S2 dan S3 luar negeri, dan prepare untuk beasiswanya. Wahhh aku seneng punya temen-temen yang semangat begini. Kan jadinya semangatnya nular ke aku. Aku juga punya mimpi untuk lanjut studi ke luar atau dapetin scholarsihp master di Universitas terkemuka dalam Negeri.

Kayaknya research juga asik jadi tool untuk mengabdikan diri kepada NKRI wohhoooo…
Ehhh nyambi nyambi nyari duit juga dari research nampaknya ngak sausah susah amat ehehe…

Oh iya, aku juga mau cerita pengalaman pas pertama di pra ASMnya InaHEA. Pas masuk hari pertama pre ASMnya, ketemu langsung sama Prof Hasbullah dan 29 peserta penerima scholarship lainnya. Mereka semua introduction pake bahasa Inggris lancar-lancar. Dan aku telat karena di jadwal tertulis registrasi start jam 8-9. Ya aku pikir jam 8.30 aja registnya, ternyata aku terlambat. Jam 8.30 itu kelas udah penuh dan aku masuk saat dua peserta terakhir perkenalan.

Mau tau aku ngapain pagi itu sampe telat pre ASM dan kemana aja aku jalan selama di Bali? Nantikan di Youtube aku yah …

Sabtu, 16 April 2016

OPINION PLEASE!


OPINION PLEASE! 
     Pendapat sangat dibutuhkan untuk menentukan suatu keputusan bersama. Tapi ada baiknya jika orang lain yang tidak berpendapat tidak ikut serta berkomentar apabila ada orang yang menanyakan pendapat tersebut. Alangkah baiknya suatu diskusi itu jika sang pemberi pendapat sendiri yang menjawab pertanyaan tanpa ada kata “sabar ya” “gak apa kok” dari orang lain yang mendukung pendapat itu ketika si pemberi pendapat mengatakan “ ya kalo salah maafin” atau “kalau gak di terima gak apa” di akhir penjelasannya . Karena itu kesannya adalah keberpihakan dan kebanyakan orang yang pendapatnya tidak di dengar merasa tersinggung atas hal ini.
     Bagi orang yang pendaptnya tidak diterima alangkah baiknya untuk berusaha mengerti mengapa pendapat orang lain lebih diterima karena alasan dari pendapatnya lebih rasional dan lebih di terima khalayak. Oleh karena itulah perlu ditanyakan jika ada yang memberi pendapat. Karena presepsi dan pemahamn orang itu berbeda-beda. Tapi jangan segan untuk berpendapat lagi terhadap hal-hal yang lain. Ingat jangan pernah memandang masalah hanya dari satu sudut pandang. - Ariany. R 

Senin, 14 September 2015

Mahasiswa baru, we call it (MABA)

Bagi anak SMA, kuliah itu asik. Atau mungkin ada yang berpendapat kuliah itu lebih santai dari pada belajar pas SMA. Gue dulu pas SMA mikirnya gitu. Dan setelah jadi maba, ternyata dunia perkuliahan gak segampang yang lo fikirkan. Bayangin aja pas dinyatain lulus di universitas, orientasi, terus disuruh ngambil krs. Gue aja awalnya ga ngerti krs itu apa dan kenapa mesti diambil. Emang sih yang namanya ‘baru’ itu pasti binggung diawal. Contoh, binggung mau ngekost dimana, binggung mau ngerjain tugas yang mana dulu, pas pulang kuliah mungkin bagi yang baru pisah sama orang tua binggung mau ngapain, yang di kosan ga ada tipi dan internet abis solat binggung mau ngapain. Yah namannya juga ‘baru’ tinggal kita jalanin aja kok. Lambat laun yang tadinnya binggung jadi lebih terarah dengan tips :
1.      Saat kuliah lo catet tugas2 yang dikasih apa aja, jadi pas di kostan kalo lagi binggung mau ngapain kan bisa ngerjain tugas.
2.      Catet aktivitas lo yang sering lo lakuin di rumah. Contoh jam sekian bangun pagi, solat subuh, sampuin kamar, cuci baju, cuci piring, dan lain sebagainnya. Cara ini selain membuat kamu ada kegiatan juga meemberi manfaat tak langsung yaitu semuannya akan jadi lebih rapih dan bersih.
3.      Biasain buat bangun pagi. Ininih salah satu penyakit mahasiswa, sering banging diatas jam 7. HEI! Udah MAHAsiswa loh. artinya kan tanggung jawabnya udah lebih. Mama ku bilang rejeki orang yang bangun pagi itu beda sama orang yang sering bangun siang bolong. Lagian risert kesehatan juga tidak membolehkan untuk tidur diatas jam 7 kan?. Banyak manfaat yang bisa kita dapet dengan bangun pagi (subuh/sblm subuh). Diantarannya, sholat subuh nga kesiangan, udarah seger masuk ke kosan, otak lebih fresh untuk berfikir.
4.      Tidurlah dengan waktu yang telah ditentukan standar waktu tidur Indonesia. Yaitu jam 10 ke bawah. Kenapa? Karena tidur malem itu ga ada manfaatnya, lagi-lagi penelitian ilmiah bilang kalo jam 10 ke atas itu adalah proroses pengeluaran toksik/racun dalam tubuh kita. Kalo kita belom tidur, ya toksin nya ga keluar dengan sempurna. Jadi bagi kalian yang pup di pagi hari itu bagus. Soalnya racun dan kotoran dan sisa-sisa pembusukan dalam tubuh itu keluar, racun juga keluar melalui keringat.
Oke, kita udah bahas masalah binggung pas awal-awal jadi maba. Kalian juga bisa bikin rips untuk diri sendiri biar gak binggung lagi ya. Sekarang beralih ke makanan. Kebayakan mahasiswa yang ngekost kurang memperhatikan asupan makanan mereka. Biasannya saat ujung bulan, kebanyakan mahasiswa memilih mie instan dan makanan instan lain untuk disjadikan sumber kebutuhan energy. Iya betul kebutuhan energy terpenuhi, tapi gizi anda tidak tercukupi. Malah tidak ada manfaatnya dalam tubuh. Lalu makanan fast food dan junk food, sering banget ditemuin di kantin-kantin fakultas. Memang kita gak bisa ngindarin itu, jadi ini ada beberapa tips untuk hidup sehat ala anak kost(dalam bidang makanan dan asupan nutrisi)
1. Air minum, cukupi kebutuhan air minum minimal 2 liter sehari. Karena sebagian besar tubuh
    kita adalah air. Dan air juga dapat menetralisir beberapa racun yang masuk dalam tubuh.
2. Makanan, jika anda adalah orang yang malas memasak dan tidak bisa memasak atau tidak  
    punya waktu untuk memasak usahakan untuk tidak makan makanan instan. Karena makanan
    instan adalah penyebab terbesar penyakit seperti kanker dan lainnya, efeknya itu jangka
    panjang gaes. Kemudian penui asupan serat dengan makan buah, gampang kok ga harus
    kepasar atau ke supermarket beli buah. Cukup beli buah di tukang rujak itu udah bagus.
    Kemudian cari makanan yang ada sayurnya, karena sayur juga penting untuk kecukupan zinc
    dan kalsium. Pilihlah makanan yang ada kacang kacangan juga boleh. Karena kacang adalah
    sumber protein terbaik.


            Okeh mungkin ini dulu ya tulisan hari ini, gak jelas judulnya dan teannya apa. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Hidup sehat ala anak kost itu enggak susah kok. Hidup mahasiswa! 

Minggu, 08 Maret 2015

WE ARE INDONESIAN

           "Berbeda-beda tapi tetap satu” itu kan semboyan Bhineka tunggal ika? Indonesia, Negara kepulauan dengan beragam budaya, beragam suku bangsa, dan beragam pecinta. Ada yang pecinta sepak bola ada pecinta bulutangkis, pecinta bola basket, dan banyak komunitas pecinta lainnya. Tapi kita berada di wilayah yang sama. Kita mendukung orang-orang yang memiliki tujuan yang sama, yaitu mengharumkan nama bangsa. Sungguh ironi, beberapa komunitas sering berselisih membela kelompok masing-masing. Memang, di Indonesia tidak semua olahraga populer. Dan tidak semua olahraga populer berprestasi, tapi alangkah baiknya untuk tidak merendahkan satu sama lain. Apalah untungnya bagi kita yang bukan “atlit” untuk melakukan hal itu. Apakah dengan melakukan itu beras dirumah bertambah? Atau mungkin dengan menrendahkan komunitas lain ada yang memberi uang? Ada yang mengirim paket baju makanan atau semacamnya? Tidak ada bukan. Yang ada hanyalah kekecewaan. Kekecewaan para “atlit” yang melihat warga Indonesia terpisah oleh globalisasi dunia. Tidak semua orang yang bisa seperti mereka. Mereka bertanding membwa nama bangsa. Apapun itu, entah sepakbola, bulutangkis, basket, sepeda, futsal dan sebagainnya. Mereka yang berjuang, mereka yang memikul beban. Mereka hanya meminta satu hal pada Indonesia(dukungan) tapi mereka melakukan banyak hal untuk mengharumkan nama bangsa. Bahkan mereka rela jauh dari keluarga hanya untuk membela Tanah air tercinta. Lebih baik jika kita, entah itu fans sepakbola, bulutangkis, balap, futsal, basket dan sebagainya. Mendukung mereka. Kita dukung atlet sepakbola, atlet bulutangkis, atlet basket dan yang lain. Mereka hanya mengharapkan sedikit dukungan kita, tapi kita terpecah belah hanya karena sebuah omongan yang apabila seseorang yang benar-benar mendukung Indonesia, menanamkan rasa cinta tanah air pada dirinya tidak akan peduli dan TIDAK terpengaruh oleh omongkosong yang dibuat seseorang yang tak mampu melakukan apapun. So let rise again the solidarity that we are INDONESIAN! 

Minggu, 03 Agustus 2014

Mudik itu …
Relia Ariani

Mudik?? Iya mudik .. Mudik adalah salah satu rutinitas bagi beberapa orang menjelang hari raya atau hari-hari besar lainnya. Mudik tentunya identik dengan libur. Kali ini libur karena menyambut hari raya idul fitri 1435 hijriah. Tentu banyak orang-orang dari desa meninggalkan kampung mereka untuk beberapa alasan. Diantarannya mencari pekerjaan yang lebih layak, bersekolah, atau kegiatan lainnya. Salah satunya adalah saya, sudah 6 tahun saya meninggalkan kapung halaman untuk bersekolah di salah satu SMA ternama di kota Palembang. Mudik menjelang hari raya adalah rutinitas saya setiap tahunnya.Bagi saya mudik bukan hanya sekedar berkumpul bersama keluarga dan kerabat. Tetapi juga untuk menikmatai Indahnya alam sumatera.
Aku memulai perjalanan mudik kali ini dari rumah. Karena aku menggunakan jasa travel untuk mengantarku sampai ke kampung halaman yang berada di Pendopo Lintang kabupaten Empat Lawang. Aku berangkat dari rumah pukul 10 pagi. Kali ini aku tidak sendirian, karena ada teman satu kampung ku yang juga bersekolah di Palembang. Keluar dari kota Palembang aku merasakan ada sedikit kekurangan di mudik kali ini, apa ya?? Ternyata kekurangannya adalah ‘macet’. Macet merupakan salah satu masalah dalam perjalanan, karena membuat waktu tempuh lebih lama. Tapi kali ini jalan dari Palembang Indralaya cukup lenggang.
Satu jam kemudian kami memasuki kabupaten Ogan Ilir dengan Indralaya sebagai Ibu kotanya. Tidak ada yang special dari kota ini, karena hutan-hutan yang kami lalui masih hutan rawa. Satu jam kemudian kami memasuki kota Prabumulih, masih belum ada yang special. Dua jam kemudian masuk ke kota Muara enim, disini keindahan alam sumatera mulai terlihat. Terutama saat keluar dari muara enim yang membutuhkan waktu dua jam menuju kota Lahat.
            Hamparan sawah yang sedang menguning, seolah siap untuk di panen, jalanan yang curam dan berliku menjadi tradisi di setiap detiknya. Senyum tak pernah pudar saat menyaksikan Indahnna alam ciptaan tuhan yang sungguh luar biasa. Perjalanan dari Muara Enim menuju Lahat tak pernah kuhabiskan untuk tidur. Setibanya di kota Lahat, kami disambut oleh sebuah bukit yang disebut ‘bukit telunjuk’ sebetulnya bukit ini tidak terlalu menyerupai telunjuk, melainkan lebih merupai jari jempol manusia, yang sedang menggengam empat jari lainnya.
            Keluar dari Lahat membutuhkan waktu dua jam menuju kota ‘bunga’ Pagaralam. Perjalanan masih di temani oleh jalan yang berliku dan curam, karena sudah mulai masuk wilayah perbukitan. Disinilah kita bisa melihat tanaman yang secara biologis sangat di kenal di Indonesia, yang menjadi tanaman endemic hutan sumatera. Tanaman itu adalah pepohonan besar dengan cabang-cabangnnya yang menjulang nan hijau ditambah akar gantungnya yang menjulur panjang. Tanaman ini disebut hutan hujan tropis. Waw! Sungguh bangga menjadi warga Indonesia. Bisa melihat dengan leluasa hijaunya alam Indonesia.
            Bukan hanya itu, terkadang aku melihat monyet-monyet liar ekor panjang yang menjadi monyet endemic sumatera melintas dan bermain di sekitar jalan. Hal itu menunjukan bahwa kami berada di salah satu bukit barisan sumatera. Ya, kota Pagaralam merupakan salah satu kota di wilayah perbukitan. Satu jam sebelum memasuki Pagaralam(tidak lagi di lahat), ada sebuah liku atau kelok yang begitu tajam, mungkin warga sumatera selatan sering mendengar nama kelok ini, namanya adalah ‘kelok endikat’ merupakan kelok yang menjadi pembatas antara kota Pagaralam dan Lahat. Jika beruntung, kita akan melihat air terjun di seberangnya.
            Apa yang membuat aku begitu bangga melintasi kelok ini? Jawabannya adalah Indah, keindahan dari seberang sebelum melintasi kelok endikat sudah terlihat, bahkan jalan yang berkelok tajam itu sudah sangat terlihat sebelum kami melintasi jembatan. Tak hentinya bersyukur menikmati keindahan yang tuhan berikan.
            Perjalanan masih terus berlanjut dengan jalan yang menanjak dan berliku. Beberapa menit kemudian kami kembali melintasi sebuah kelok yang mengucapkan selamat datang di kota Pagaralam. Kelok atau Liku Lematang, merupakan salah satu liku yang sangat eksis di telinga warga Sumatera selatan. Disini mulai di temui tanaman-tanaman yang tentunya tak di temukan di kota besar seperti Palembang. Alam nan hijau, udara nan sejuk seolah mebwa saya menyatu dengan alam, sekali lagi ‘Subhanallah’.
            Gunung dempo pun semakin menampakan lerengnnya pertanda kami sudah dekat dengan kota, sebuah kota administrative yang asri sengan cuaca khas pegunungan. Aku selalu menanamkan sebuah impian di kota ini, berharap suatu saat di beri izin oleh orang tua untuk mendaki megahnya puncak rimau gunung dempo, yang merupakan gunung tertinggi ke dua di sumatera.
            Keluar dari kota pagar alam membutuhkan waktu satu jam menuju kampung halaman ‘Pendopo Lintang kabupaten Empat Lawang’ sebuah kampung yang identik dengan kopi sumatera yang hitam dan kaya akan cita rasa khas Indonesia. Penduduknya pun ramah dan sedikit unik dengan bahasa mereka, yang kadang membuat ku tertawa. Sebuah desa yang sederhana dan sedang melakukan pembangunan di berbagai wilayahnya. Sebuah desa yang selalu mengajarkan ku banyak hal, sebuah desa yang tak bisa ku lukiskan dengan kata.

            Tuhan pasti memberikan alasan tertentu mengapa alam ini di ciptakan dengan Indah, salah satunya adalah untuk kita nimkati, bukan untuk dirusak atau di bakar. Karena hutan Indonesia tidak bisa di temukan di Negara lain, bahkan amazon sekalipun. Hutan Indonesia adalah hutan yang mnyimpa seribu makna dan sejuta kekayaan di dalamnya, dan akan kita mengerti jika kita menikmati di setiap meternya. 
Selamat Ulang Tahun Kevin Sanjaya Sukamuljo
Relia Ariani




T
anggal dua Agustus, adalah hari ke dua di bulan Agustus. Hari special bagi orang-orang yang lahir di tanggal ini. Sebut saja Kevin Sanjaya Sukamuljo, seorang atlet bulutangkis masa depan Indonesia yang hari ini genap berusia 19 tahun. Kevin adalah bungsu dari dua bersaudara.
            Sebagai seorang yang tengah berulang tahun, pasti Kevin memiliki banyak doa dan harapan di usianya yang ke Sembilan belas. Tak hanya Kevin, orang tua, kerabat, pelatih, teman-teman, bahkan fans Kevin pun menumpuhkan seribu harapan dan doa untuknya di hari ini.
            Sebagai salah satu fans yang sungguh mengidolakan sosok Kevin yang pekerja keras, penuh harapan, dengan mental seribu baja. Saya pun memohon kepada tuhan agar Kevin di berikan yang terbaik ke depannya.

            Harapan terkhusus semoga suatu hari bisa bertemu Kevin dan meluapkan kebanggaan padanya bahwa dia adalah seseorang yang sungguh menginspirasi. Selamat ulang tahun koko Flying, eh ko Kevin maksudnya :)

Rabu, 18 Juni 2014

Mengenal lebih dekat Kevin Sanjaya Sukamuljo

Kevin Sanjaya Sukamuljo, badminton lovers pasti udah tau sama cowok kelahiran 2 agustus 1995 ini. Kalo yang belum tahu, aduh kalian kudet banget. Kevin mengenal bulutangkis secara tidak langsung. Kevin suka bermain di lapangan belakang rumahnya, Kevin bilang awalnya Cuma iseng, terus jadi hobi, dan jadi atlet. Kok bisa sih? Ya bisa lah toh dia serius jalaninnya. Makanan kesukaan Kevin itu yang berbau-bau bebek dan lele *gue banget tapi semua makanan dia suka kok, buah favoritnya durian *duh kok samaan. 
Terus Kevin pengen banget ngelawan ganda china chai yun/fu haifeng *semogabisa. Kevin juga punya kepercayaan diri yang tinggi, karena itulah Kevin sering menang dalam pertandingan, kata Kevin sih kuncinya mental. Kevin itu pernah patner ganda sama rafidias, lukhi, hafiz, arya, masita, rosyita dan banyak lagi lah. Yang pasti sama siapapun patnernya Kevin selalu berhasil di lapangan. Terus kevin itu dua bersaudara, dia punya kakak namanya kak nico. Satu lagi kalau di lapangan Kevin terliahat pecicilan, gerak sana sini, lompat seribu kaki, terbang kesana kemari. Padahal di luar lapangan orangnya pendiem, ga banyak tingkah, kalo ngomong juga seperlunnya. Tapi aslinya jahil. Kevin juga temenan deket sama kak thomi azizan, suka latihan bareng, tap pas masih di djarum.
        Kevin sanjaya berasal dari klub PB Djarum sejak 2007. Setahun sebelumnya Kevin pernah gagal seleksi djarum. tapi Kevin pantang menyerah, dan Alhamdulillah dia lolos seleksi di tahun 2007. Kevin sempat bermain tunggal, tapi pelatih melihat Kevin lebih cocok di ganda. Awal tahun 2013 kevin di panggil untuk berlatih di pelatnas. Permainannya semakin berkembang. Salah satu hasilnya adalah medali perak perorangan world junior champion di Thailand bersama mashita mahmudin. Sedangkan di beregu(suhadinata cup) Kevin menjadi penentu lolosnya Indonesia ke babak final. Sayang Indonesia hanya meraih medali perak di nomor tersebut. Terakhir Kevin menjuarai Vietnam IC dan New Zealand GP bersama selvanus geh.
        Kevin juga suka sepakbola. Club favoritnya Barcelona *aduh samaan lagi. Di hari libur Kevin jarang keluar asrama, paling-paling dia latihan atau main bola sama yang lain, atau nggak dia main games di hp nya. Kata kakaknya barang favorit kevin itu raket sama gadgednya.
        Hari ini bulutangkis Indonesia lagi bangga-bangganya sama dia. Kevin bersama greysia polli memulangkan satu anak asuh Li yongbo Zang nan/zau yunlei *dibaca kalah* padahal mereka baru latihan 2x sebelum turnamen digelar. Kalian udah pada baca beritanya kan, kalo belum baca aja, jadi gausah dijelasin lagi oke.
        Banyak yang bilang Kevin beruntung bisa patner sama greys di Indonesia open tahun ini. Sebenernya greys yang disuruh milih patner sama pelatih. Taampilnya mereka di Indonesia open ini juga karena kesalah pahaman. Beberapa hari sebelum turnamen dimulai greys ditanya pelatih siap ngak tampil di Indonesia open, kak greys pikir mereka bakal tampil di Indonesia open grand prix gold ternyata di super series premier. Tapi mereka tampil enjoy dan “nothing to lose aja” Kevin juga pd pd aja.

        Aku pernah baca di e-magazine ada salah satu kalimat bijak dari Kevin, bisa nih di jadiin motivasi “di setiap kesuksesan saya di situ ada campur tangan tuhan. Saya bukan apa-apa tanpa adannya campur tangan tuhan” – Kevin Sanjaya Sukamlujo (Atlet badminton Indonesia).