Selasa, 12 November 2019

Dapet Notifikasi Mail Untuk Pergi ke Bali

Hallo Bali !

Aku ke Bali awal Noveber ini (tanggal 4-9 November) menghadiri kegiatan Annual Scientifict Meeting (ASM) dari Indonesia Health Economics Association (InaHEA). Apa itu InaHEA? Kenapa aku bisa terlibat dalam kegiatan para researcher itu? Habis berapa duit sih aku ke Bali?

Hopefully this story will inspired you all :)

13 September 2019 ada notification whatsapp dari dosbing. Beliau sarankan aku untuk submit paper skripsi aku ke InaHEA, karena skripsi aku bahas tentang JKN dan kegiatan InaHEA itu dibilang seputar JKN juga. Diminta kirim segera karena informasinya ada beasiswa.

Excited banget aku pas dibilang ada beasiswanya. Padahal aku ngak tau InaHEA itu apa, nanti kegiatannya apa dan bagaimana. Berlandaskan kata “beasiswa” aku buka webnya, cek submition guidlinenya. Syaratnya ternyata cuma minta kirim abstract dan motivation letter berbahasa inggris.

Awalnya aku pikir beasiswa yang dimaskud untuk lanjut S2 dari si InaHEA itu, ternyata bukan. Meskipun bukan beasiswa S2 tetep aja scholarshipnya InaHEA memberi aku banyak pengalaman baru.

InaHEA itu ternyata asosiasi perkumpulan para ahli ekonomi kesehatan yang didirikan oleh Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH. Beliau ini adalah salah satu ahli ekonomi kesehatannya Indonesia. Kalo anak-anak AKK di FKM Unsri Familiarnya sama beliau adalah yang nulis buku JKN. Karena bukunya kami pake untuk belajar mata kuliah asuransi kesehatan.  

InaHEA sering disebut juga Ikatan Ekonomi Kesehatan Indonesia (IEKI), bisa juga kita sebut sebagai wadahnya para ahli ekonomi kesehatan, peneliti, pemangku kebijakan, dan kelompok lain yang tertarik membahas tentang ekonomi kesehatan di Indonesia. InaHEA ada asosiasi internasionalnya juga, namanya IHEA. Mereka terhubung karena ketertarikan yang sama di bidang ekonomi kesehatan.

Sekitar tanggal 23 Oktober aku dapet notification mail dari InaHEA, mereka announce abstract aku jadi salah satu peserta untuk presentasi poster. Pas terima mail itu aku langsung mikir wah ini kayaknya aku dapet deh beasiswanya InaHEA. Di mail itu belum diumumkan apakah aku menerima beasiswanya atau enggak, diminta tunggu tanggal 25&26 Oktober.

Dari websitenya sih aku baca kayaknya mereka juga mengundang orang-orang yang pake data BPJS Kesehatan untuk nulis abstractnya. Soalnya aku baca kayak ada sayembara gitu untuk bikin research pake datanya BPJS Kesehatan. Di mail notifikasi InaHEA yang masuk ke aku juga penerima beasiswa diumuminya tanggal 25 untuk umum, tanggal 26 untuk yang pake data BPJS Kesehatan.

Cek mail tanggal 25 sampe malem ngak ada mail masuk, yah sudah ikhlas deh kalo ngak dapet. Ehhh pas cek mail tanggal 30 mau liat jadwal career exponya Unsri, ternyata ada mail masuk dari Thinkwell di tanggal 26 Oktober. disitu ada surat pengumuman yang awal tulisannya “Congratulation !”. Disitu tertulis aku diminta konfirmasi keberangkatan paling lambat tanggal 30 hari itu juga.

Sempet binggung, kok mail masuknya bukan dari InaHEA, tapi juga cemas karena hari itu hari terakhir konfirmasi keberangkatan. Coba konfirm by whatsapp ke nomor yang di email ngak dibales-bales. Aku baca ulang suratnya, bener kok itu untuk attanding the 6th ASMnya InaHEA di Bali.

Sorenya aku coba telphone mbaknya, dia bilang bener kalo aku salah satu peserta yang terima beasiswanya. Ternyata beasiswa itu yang ngasih dari Thinkwell untuk acaranya InaHEA di Bali. Thinkwell ini setelah aku cari-cari infonya, adalah program pembiayaan oleh USAID. Mungkin beberapa teman-teman sudah tau USAID. Yang belom tau browsing aja yah.

Benefit yang aku dapet dari beasiswanya Thinkwell ini adalah round trip ticket Palembang-Bali with Garuda Indonesia direct flight, Akomodasi hotel bintang 5 di kawasan Nusa Dua dan uang saku. Kalo dirupiahin kira-kira sekitar 14 jutaan. Jadi, aku berangkat ke Bali ngak ada bayar serupiah pun Alhamdulillah yahh…

Prof Has bilang ada 113 abstract yang masuk dan cuma 30 yang dapet scholarship, sisanya ada yang bayar sendiri dan ada perwakilan dari institusi. Alhamdulillah aku dapet kesempatan ini. Bisa pergi ke Bali sendiri. bener-bener sendiri karena aku satu-satunya peserta dari Palembang dan Sumsel.

Benefit lain yang aku dapetin di ASMnya InaHEA ini adalah relasi dan pengetahuan baru. Relasinya aku bisa kenal banyak temen-teman baru dari berbagai daerah di Indonesia. Bisa sharing sama mereka sekalian main-main ke kota mereka nanti, karena ada yang housing deh. 

Pesertanya ASM ini rata-rata lulusan S2 dan mereka adalah dosen, beberapa ada lulusan dari luar negeri dan ada yang masih studi PhD di luar negeri juga. Ada juga perwakilan institusi seperti BPS pusat, BPJS Kesehatan dan institusi pemerintah daerah Bali. 

Sempet minder dan kewalahan ngimbangin otak buat ngerti apa yang mereka bahas. Karena rata-rata mereka adalah orang yang expert dan punya pengalaman di bidang ekonomi kesehatan. Beberapa panel presentasi dan diskusinya juga full pake bahasa Inggris. Bahasannya mulai dari update permasalahan JKN sampai ke strategi pembiayaan kesehatan. Dibahas juga jenis-jenis data yang tersedia di Indonesia untuk bahan research dan pembuatan kebijakan, bahas global budget, bahas beban penyakit tidak menular terhadap skema pembiayaannya JKN, dan banyak lagi lah yah…

Buat aku semua itu adalah hal baru yang aku dengar dan aku harus ngerti dalam 4 Hari. Harus jelih mendengar, siap mencatat dan ngefotoin slide pptnya mereka. Harus di review ulang juga yang didapet dari ASM kemarin.

Kegiatan ini bikin aku open minded banget! Mereka semua 4-10 tahun lebih tua dari aku, tapi semangatnya masih on fire untuk belajar, sharing, belajar, sharing, belajar, sharing, dan terus begitu…

Beberapa teman-teman di InaHEA mau lanjut studi S2 dan S3 luar negeri, dan prepare untuk beasiswanya. Wahhh aku seneng punya temen-temen yang semangat begini. Kan jadinya semangatnya nular ke aku. Aku juga punya mimpi untuk lanjut studi ke luar atau dapetin scholarsihp master di Universitas terkemuka dalam Negeri.

Kayaknya research juga asik jadi tool untuk mengabdikan diri kepada NKRI wohhoooo…
Ehhh nyambi nyambi nyari duit juga dari research nampaknya ngak sausah susah amat ehehe…

Oh iya, aku juga mau cerita pengalaman pas pertama di pra ASMnya InaHEA. Pas masuk hari pertama pre ASMnya, ketemu langsung sama Prof Hasbullah dan 29 peserta penerima scholarship lainnya. Mereka semua introduction pake bahasa Inggris lancar-lancar. Dan aku telat karena di jadwal tertulis registrasi start jam 8-9. Ya aku pikir jam 8.30 aja registnya, ternyata aku terlambat. Jam 8.30 itu kelas udah penuh dan aku masuk saat dua peserta terakhir perkenalan.

Mau tau aku ngapain pagi itu sampe telat pre ASM dan kemana aja aku jalan selama di Bali? Nantikan di Youtube aku yah …